Friday, July 4, 2014

Revolusi semangat sepakbola USA

USA men national team (USMNT)
Hasil imbang 2-2 saat menghadapi Portugal dalam lanjutan Grup G Piala Dunia 2014 cukup membuat banyak publik kurang puas. Nama besar Cristiano Ronaldo pun tak mampu berbuat banyak di pertandingan tersebut. Lantas, apakah ada yang berubah dari timnas Amerika Serikat? Yup benar sekali, timnas USA terlihat memiliki banyak perubahan dalam 3,5 tahun belakangan ini mulai dari gaya permainan maupun kebijakan pemain pilihan. 

Klinsmann, legendaris di Jerman dan USA
Siapa lagi kalo bukan mantan legenda timnas Jerman dan Bayern Munchen, Jurgen Klinsmann. Dialah aktor dibalik revolusi permainan timnas Amerika Serikat di Brazil 2014 ini. 29 Juni 2011, Klinsmann ditunjuk untuk menggantikan posisi Bob Bradley yang sudah 6 tahun menangani Clint Dempsey dkk. Lantas, apa perbedaan timnas USA dibawah komando Bob Bradley dengan Jurgen Klinsmann?? Walaupun menjuarai grup C pada 2010, namun permainan 4-4-2 yang diterapkan Bob masih sangat pragmatif. 

Mengandalkan serangan dari tengah yang lama mengandalkan London Donovan, permainan USA seakan terbaca oleh lawan. Alhasil menghadapi permainan cepat Ghana, mereka gugur di babak 16 besar. 

 Dalam urusan pemain, saat itu pelatih Bob Bradley pun belum berani memanggil banyak pemain muda. Hanya sekitar 20% pemain muda yang tampil di Piala Dunia 2010 saat itu. Revolusi pun terjadi ketika Jurgen Klinsmann resmi menangani timnas USA khususnya pada Piala Dunia 2014 di Brazil ini. Dengan menggunakan skema modern 4-2-3-1, Clint Dempsey dkk tampil sangat atraktif sejauh ini. 

Mereka pun sering membuat peluang atau bahkan gol lewat skema counter attack yang mematikan

Kebijakan Klinsmann yang tidak membawa London Donovan ke Brazil sempat menuai kecaman banyak pihak. Yaa wajar adanya karena seperti yang kita tahu bahwa selama ini Donovan adalah andalan di lini depan timnas Amerika. Keputusan berat tersebut dibayar lunas oleh Klinsmann, apalagi setelah Jozy Altidore mengalami cidera, Clint Dempsey diplot berperan sebagai "false 9" di depan, hasilnya? Cukup sukses!! Sadar pemain asli tidak banyak yang berkualitas, Klinsmann menggunakan beberapa pemain muda hasil naturalisasi seperti John Brooks (21th), Aaron Johansson (23th), dan Fabian Johnson (26th) yang cukup bersinar.


Fabian Johnson, cukup sukses di Piala Dunia 2014
 Nama striker Bayern Munchen II, Julian Green (19th) menjadi pemain paling muda di skuad Klinsmann. Dua pemain jangkar yang sebelumnya tidak ada di skuad Bob pada Piala Dunia 2010 pun kini menjadi andalan di lini tengah USA yakni, Jermaine Jones dan Kyle Beckerman. Walaupun keduanya sudah "kepala 3", namun kualitasnya mampu mengimbangi kecepatan para pemain muda. Dengan permainan menghibur dan atraktif seperti tim-tim Eropa, kini publik menaruh ekspektasi lebih kepada timnas USA untuk melaju sejauh mungkin di ajang bergengsi 4 tahunan tersebut..


Meskipun kalah dengan Belgia dengan skor 2-1 di babak 16 besar Piala Dunia 2014, namun, USA memiliki kebanggaan karena berhasil menuliskan sejarah dalam buku olahraga mereka, menandakan babak baru revolusi dan kemajuan sepakbola di USA. Bukan tidak mungkin, empat tahun mendatang mereka bisa menjuarai Piala Dunia 2018 di Russia.

 By:  @NgehekBangetDeh

No comments:

Post a Comment