Saturday, June 21, 2014

Christoph Kramer: Reinkarnasi & Sosok yang Hilang Selama 10 tahun

Cristoph Kramer, under-rated di Brazil

Banyak kalangan yang ingin melihat aksi-aksi beberapa pemain muda yang fenomenal seperti Raheem Sterling dari Inggris,Juan Quintero dari Kolombia,dan bahkan Mattia De Sciglio dari timnas Italia yang musim lalu bermain cukup impresif untuk klubnya AC Milan. Namun apakah anda mengenali dan menyadari kehadiran sosok yang satu ini?

Ya, ialah Christoph Kramer. Sang petarung di lini tengah yang kini sedang menjalani masa pinjaman di Borussia Moenchengladbach.  Ia berhasil mengantar timnya ke kancah Eropa, serta membawa negaranya, Jerman lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brazil. Pada umur yang terbilang masih belia,yaitu 23 tahun, Cristoph Kramer telah meraih berbagai prestasi baik di klub maupun di kancah internasional, namun apa lagi yang membuat sosok ini begitu menarik ?

Tidak lain dan tidak bukan adalah posisi serta gaya bermainnya yang mengingatkan kita akan rekan senegarnya, Clemens Fritz. Sebelum membahas tentang Christoph Kramer lebih lanjut,mari kita simak dulu profil singkat 'Saudara Kembar' Kramer,Clemens Fritz.


Cedera akhiri karir Fritz
Bagi anda yang sering bahkan selalu mengikuti kiprah timnas Jerman di kancah dunia minimal sejak 2004, maka nama Clemens Fritz pasti tidak asing lagi untuk anda. Fritz yang saat itu membela Bayer Leverkusen pada tahun 2005 terpilih bersama Kevin Kuranyi, Michael Ballack, Mike Hanke, David Odonkor dan yang lainnya untuk membela tim nasional Jerman pada Piala Dunia 2006. Pada saat fase group, Fritz kerap kali dipasang sebagai pengganti Thorsten Frings yang sedang dalam masa pemulihan cedera lutut akibat bertabrakan dengan rekan setimnya,Christian Wörns saat sesi latihan bersama klub mereka, Borussia Dortmund. Fritz yang diproyeksikan sebagai pendamping Ballack sekaligus pelapis Thorsten Frings berhasil mencuri perhatian pengamat sepakbola Jerman. Kelincahan dan kesigapannya dalam menjaga lini tengah membuat Fritz mendapatkan tempat yang paten di timnas Jerman.

Fritz juga menuai kesan tersendiri bagi pelatih Jürgen Klinsmann. Herr Klinsmann pernah berkata bahwa Fritz merupakan pemain yang fleksibel, dan memang dibutuhkan oleh Jerman pada saat itu. Kerap kali Fritz dipasang sebagai gelandang kanan, bek kanan, dan gelandang bertahan,sesuai yang dibutuhkan oleh sang pelatih. Fritz mendapatkan kesempatan untuk bermain sebagai dirigen pertahanan Jerman dan dengan sangat gemilang ia menuntaskan tugasnya tersebut.

Puncaknya, secara total, Jerman hanya kebobolan paling banyak 3 Gol saat Clemens Fritz dipasang sebagai Starting Lineup. Sayangnya, Fritz yang selalu bersemangat disetiap pertandingan akhirnya harus menjalani operasi paha pada tahun 2009 sehingga harus absen pada Piala Dunia 2010. Cedera tersebut sekaligus menjadi akhir karirnya sebagai punggawa timnas Jerman.

Lalu dimana persamaan Clemens Fritz dan Christoph Kramer?

Tanpa anda sadari, Clemens Fritz merupakan pemain bertahan yang memiliki kemampuan distribusi bola yang simpel nan efektif. Fritz juga pemain fleksibel dan satu-satunya pemain bertahan yang praktis, sosok seperti ini telah hilang dari tubuh tim nasional Jerman sepeninggalan Thomas Häßler. Dimana timnya memerlukan pertahanan lebih di sektor tertentu, disitulah Fritz bermain.

Bagaimana dengan Kramer? Apakah saat ini Kramer memiliki kemampuan yang setara dengan Clemens Fritz pada saat itu? Jawabannya, tentu saja! bahkan berpotensi jauh lebih baik dari Clemens Fritz. Berikut adalah fakta Christoph Kramer sepanjang musim 2013/2014 bersama Borussia Moenchengladbach:

Kramer telah mengantungi 17 Assist musim ini,86% Pass completion,24 kali membangun serangan dan 11 diantaranya berbuah gol untuk Gladbach,dan memiliki 52% kesuksesan dalam merebut bola di lini tengah.
[Squawka & Bundesliga.de]


Sosok yang dicari Jerman selama 14 tahun

Kramer yang bermain di lini tengah kerap kali dipasang oleh Coach Favre sebagai gelandang kanan saat Patrick Hermann mengalami cedera pinggang pada bulan Februari lalu. Hasilnya tidaklah buruk, bahkan saat Jerman menghadapi Polandia dalam laga persahabatan, Mei lalu, Kramer ditempatkan sebagai gelandang kanan oleh Joachim Löw. Kramer merupakan pelengkap dari setiap sektor permainan, khususnya pertahanan timnas Jerman di Piala Dunia 2014.

Catatan penting, Kramer adalah satu-satunya gelandang jangkar murni yang dibawa oleh Joachim Löw ke Piala Dunia kali ini.

Aksi Christoph Kramer di Piala Dunia 2014 ini menjadi salah satu yang patut kita tunggu. Apakah ia berhasil menuai hasil positif bahkan mengangkat trofi di Brazil ? Kita lihat bersama kelanjutannya.





STARTING XI: Kabar terakhir, Kramer akan diturunkan Joachim Löw untuk mengisi posisi jangkar yang sebelumnya diisi oleh Lahm, sedangkan pemain Bayern Munchen tersebut akan menggantikan Howedes di lini belakang Jerman.


By: @surjoharsorama

Friday, June 20, 2014

England C: Bentuk Keadilan FA

England C squad

“The Three Lions” merupakan sebuah nama yang akrab di telinga para penggemar sepakbola. Adalah julukan timnas inggris yang selalu menghadirkan permainan apik dan pemain pemain bintang. Siapa sih disini yang nggak kenal dengan Wayne Rooney, Steven Gerrard hingga Joe Hart? Semuanya merupakan pemain top dunia. Begitupun dengan liganya. EPL merupakan liga terbaik di dunia.

Saya yakin, seluruh penikmat sepakbola disini rata rata penonton EPL, atau minimal kenal dan tau siapa aja klub dan pemainnya. Pertanyaan saya ialah, Bagaimana dengan conference atau liga semi pro nya? Apakah ada peminatnya? Kalau sepi peminat, kasihan pemainnya mereka nggak akan memperkuat timnas kan?

FA punya satu cara jitu untuk memberi peluang kepada pemain pemain local Inggris yang bermain di ranah Conference. Yaitu dengan membuat timnas England C. Sebuah timnas yang diperuntukkan bagi pemain pemain yang berlaga di klub klub gurem Inggris, yang diacuhkan dan namanya ngga pernah dipanggil untuk Timnas Inggris.

Sedikit saja mengenai England C, bahwa England C bisa disebut juga “England SEMI-PRO national team” merupaka sebuah timnas yang mulai diakui oleh FIFA pada tahun 1979 lalu. Patut digaris bawahi bahwa timnas ini, hanya berlaga menghadapi timnas timnas Negara lain yang berusia dibawah 23, alias U-23. Jadi sah sah aja kalau Indonesia U-23 nanti bisa ketemu England C dalam friendly match atau bahkan turnamen.

Aturan dalam timnas England C adalah pemain yang terpilih merumput dalam liga Conference, memiliki caps terbanyak dalam klub atau memiliki kontribusi terbaik dalam liga (assist, goals). Pemain tersebut nggak diperkenankan lagi merumput bersama England C apabila mereka sudah naik ke level yang lebih tinggi.

Paul Fairclough, meninggalkan Barnet untuk Inggris


Paul Fairclough, merupakan manajer terlama dalam sejarah England C sejak dibentuk.

Oh ya, England C juga boleh mengikuti turnamen lho. Yaitu adalah Turnamen International Challenge Trophy. Sebuah turnamen kecil yang mempertemukan timnas U-23 dari berbagai macam Negara Negara di Eropa. England C menjuarai turnamen itu pada tahun 2005.



By: @Dethtroops

Andres Escobar : Football Fallen Hero

Andres Escobar (alm)


Jika bicara tentang Kolombia dan pemain bertahan nya,pasti akan muncul nama-nama seperti Zapata,Yepes,Armero di pikiran anda.Namun jauh sebelum era Yepes,ada seorang pemain bertahan Kolombia yang terkenal akan permainan nya yang keras dan disiplin yaitu Andres Escobar.

Andres adalah seorang bek tengah Timnas Kolombia dikala era tahun 80 an akhir sampai tahun 94. karir nya harus ditutup dengan peristiwa tragis,setelah ia mencetak gol bunuh diri pada piala dunia tahun 94, saat menghadapi Amerika Serikat, Kolombia resmi tersingkir dari piala dunia setelah gagal tampil baik di laga-laga sebelum nya.Namun semua nya mengkambing hitamkan Andres. Pada 2 Juli 1994 Andres harus mengakhiri karir dan hidup nya setelah diri nya ditembak oleh anggota kartel narkoba yang tidak bisa menerima gol bunuh diri dalam laga melawan Amerika Serikat.

Andres lahir di kota yang terkenal akan kartel narkoba nya yaitu di kota Medelin.Andres mengawali karir di klub setempat di Atletico Nacional.Andres bermain di Atletico dari youth team hingga akhir nya bisa bermain di tim senior pada tahun 1986.Andres merasakan puncak tertinggi di Atletico kala klub itu meraih double winner di kompetisi Copa Libertadores dan Copa Interamericana.



Di tahun 1989 Andres hijrah ke klub asal Swiss BSC Young Boys karena peforma nya yang mampu membawa Atletico Nacional meraih double winner. Namun di Swiss, Andres menemukan ketidakcocokan dengan negara dan klub itu alhasil ia kembali lagi ke Medelin setelah satu tahun di Swiss. Tahun 1990 Andres resmi kembali menjadi pemain Atletico Nacional lagi. Ia bermain 144 kali di Atletico Nacional selama periode 1990-1994 hingga akhir hayat nya.


Di Timnas Kolombia Andres mendapat panggilan pertama oleh timnas Kolombia pada umur yang cukup belia yaitu 21 tahun. kala itu Timnas Kolombia menghadapi timnas Kanada, Berkat peforma gemilang nya bersama Atletico, Andres dibawa ke Brazil untuk mengikuti Copa America pada tahun 1989 saat itu padahal umur Andres sendiri baru genap 22 tahun. 

Sejak itu Andres menjadi langganan masuk ke timnas Kolombia berkat ketenangan nya dalam menjadi pilar pertahanan Il Tricolor. Andres juga menjadi pemain yang dapat membawa Kolombia dapat bermain di piala dunia 1990 dan 1994. 



Bahkan di kualifikasi piala dunia 1994, Kolombia dapat melaju ke piala dunia tanpa pernah terkalahkan sekaligus di laga terakhir kualifikasi mereka mengalahkan musuh bebuyutan nya Argentina dengan kemenangan telak 5-0!.

 Sayang di piala dunia 1994 Kolombia harus menjadi juru kunci grup karena memang mereka bermain dalam tekanan,pada saat itu Kolombia sedang mengalami situasi kurang kondusif yang mempengaruhi peforma timnas juga.

 Beberapa Fakta Mengenai Andres Escobar:

1.Sebelum ke piala dunia 1994,Andres sebenarnya menerima tawaran dari klub asal Milan yang disinyalir AC Milan.Dan Andres akan bermain di AC Milan usai piala dunia 1994,namun sayang tragedi menimpa Andres.Bayangkan apabila Andres sempat bermain di AC Milan mungkin ia akan menjadi duo bek yang hebat bersama Maldini.

2.Ketika Andres ditembak sang pelaku Humberto Munoz meneriakkan kalimat “GOLLLLL” yang khas komentator Amerika Latin sebanyak 12 kali sesuai dengan jumlah tembakan ke tubuh Andres.

3. Andres sudah diperingatkan pelatih Timnas Kolombia kala itu Fransisco Maturana untuk tidak keluar rumah usai piala dunia 1994.Namun Andres tak mengindahkan kata nya “untuk apa aku menutupi diri dan kesalahan ku dari masyarakat”



4.Untuk mengenang diri nya ESPN membuat film dokumenter berjudul “The Two Escobar” yang menunjukkan kehidupan dua Escobar yang sebenar nya tak memilii hubungan darah namun hidup nya sama-sama berakhir tragis yaitu Andres sendiri dan raja kartel narkoba Kolombia Pablo Escobar.

5.No punggung kesukaan nya adalah no 2 bahkan ia mempunyai julukan “The Immortal Number 2”
        

By: @Adamghara29

Piala Dunia & Konspirasi

Piala Dunia kali ini mengejutkan! Rataan gol dalam satu pertandingan mencapai lebih dari 3,00 , tertinggi sejak Piala Dunia 1958 yang dihelat di Swedia. 

Yang menjadi kejutan adalah bagaimana partai besar seperti Jerman versus Portugal yang berkesudahan dengan skor 4-0 untuk Jerman, dan Belanda yang berhasil menaklukan juara bertahan Spanyol dengan skor telak 5-1, dan tadi malam saya juga dikejutkan dengan skor fantastis Kroasia dan Kamerun, 4-0.

Namun kali ini saya akan membahas tentang beberapa anggapan konspirasi di gelaran Piala Dunia yang sudah berlangsung 20 kali sejak 1930.


1.       Anggapan Maradona menjadi korban dalam kasus doping

Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat merupakan Piala Dunia pertama yang digelar di negara yang bukan merupakan penggemar sepakbola. Seperti yang kita tahu, olahraga yang paling populer di Amerika  Serikat adalah bola basket dan baseball. Amerika Serikat juga tidak lolos ke putaran final Piala Dunia sejak 1950 dan baru kembali tampil 40 tahun selanjutnya yaitu di Italia 1990. Beberapa orang juga menduga bahwa tampilnya Amerika Serikat di Piala Dunia 1990 adalah sebagai ‘kompensasi’ agar Amerika Serikat bisa dijadikan tuan rumah di tahun 1994 dan kemudian menjadi target pasar sepakbola baru. 

Maradona di Piala Dunia 1994
Karena harus diakui, kedigdayaan ekonomi dan jumlah penduduknya berpotensi besar untuk meraup keuntungan. Berbagai cara dilakukan, salahsatunya dengan melibatkan beberapa pemain top dunia untuk ‘mempopulerkan’ sepakbola di Amerika Serikat. Yakni, Diego Maradona. Pemain yang dinobatkan sebagai pemain sepakbola terbaik abad 20 bersama Pele ini mengaku telah dijadikan korban konspirasi FIFA.
                                                                            Maradona mengaku telah menjadi korban ‘konspirasi’ FIFA dalam mempopulerkan sepakbola di Amerika Serikat. Untuk mempopulerkan sepak bola di Amerika dan meningkatkan penjualan tiket Piala Dunia, FIFA diduga telah membuat kesepakatan dengan legenda sepakbola, sehingga dia menggunakan obat penurunan berat badan tanpa hambatan agar para pemain siap pada waktunya untuk Piala Dunia 1994. 

Maradona hanya bermain 2 kali di Piala Dunia 1994, melawan Yunani dan Nigeria sebelum akhirnya dinyatakan gagal tes doping. Maradona dinyatakan menggunakan zat ephedrine. Ephedrine biasa digunakan didalam produk suplemen atau minuman berenergi. Maradona mengaku meminum minuman berenergi ‘Rip Fuel’ yang diberikan pelatih pribadinya. 

Gelandang yang terkenal dengan Gol Tangan Tuhan tersebut mengklaim bahwa minuman yang ia minum adalah versi yang beredar di Amerika Serikat, yang ternyata berbeda dengan versi yang beredar di Argentina yang tidak mengandung zat tersebut. Selain itu, Maradona juga mengakui bahwa ada kesepakatan dimana dirinya dan FIFA telah membuat perjanjian dibawah tangan bahwa dirinya boleh mengkonsumsi obat penurun berat badan yang ternyata mengandung zat yang dilarang dalam tes doping senelum turnamen Piala Dunia 1994 tersebut berlangsung, namun hal itu hingga kini disangkal keras oleh FIFA.


2. Dugaan Pengaturan Pembagian Grup di Piala Dunia 2014

Akun media sosial berkembang pesat. Mungkin ini piala dunia kedua semenjak kehadiran akun media sosial twitter ramai pada sekitar tahun 2009. Entah merupakan kebetulan belaka atau memang terjadi pengaturan sebelumnya, sebuah akun twitter @FraudeMundial14 memposting pembagian grup beberapa jam sebelum pengundian grup Piala Dunia 2014 resmi dilangsungkan. Akun tersebut memposting urutan pot dan grup di Piala Dunia ke-20 ini.






Saya melalui akun pribadi sempat me-retweet postingan tersebut, beberapa jam kemudian akun tersebut telah dihapus. Ketika dikonfirmasi, FIFA tidak pernah menjelaskan. Namun banyak orang menganggap itu adalah rekayasa para hacker yang canggih. Percaya?


3.  Misteri Ronaldo di Final Piala Dunia 1998

Dalam helatan Piala Dunia 1998, Ronaldo Nazario da Lima merupakan penyerang yang paling ditakuti. Ysuanya jala itu masih 21 tahun. Torehan 4 golnya di Perancis menjadi bukti. Ketika Brazil melaju ke final, banyak yang memprediksi bahwa Ronaldo akan menjadi bintang dan membawa gelar ke-5 Brazil kala itu. Namun mengejutkan, sekitar 1 jam sebelum kick-off nama Ronaldo tidak tertera di daftar nama pemain yang dirilis Mario Zagallo sebagi pelatih Brazil saat itu.

Anehnya, 30 menit berselang akhirnya nama Ronaldo dimasukkan kedalam daftar pemain yang akan dimainkan di partai final melawan tuan rumah, Perancis. Rumor mengatakan bahwa Ronaldo mendapat tekanan dari perusahaan apparel yang mendukungnya, Nike untuk tampil. Kebetulan, Brazil menggunakan apparel Nike sementara Perancis menggunakan Adidas saat itu. Dan benar saja, Ronaldo tampil tidak maksimal dan tertinggal 2 gol saat turun minum sebelum akhirnya Perancis memastikan gol ketiganya di babak kedua.


Rumor menyebutkan bahwa sebenarnya Ronaldo mengalami cedera pergelangan kaki. Namun ada pula kabar yang menyebutkan bahwa Ronaldo keracunan makanan, dan ada pula yang menyebutkan bahwa Ronaldo keletihan karena terlalu banyak bermain wanita saat turnamen digelar.


Namun ketika dikonfirmasi, Ronaldo mengakui keputusannya untuk turun di laga tersebut merupakan murni keputusan pribadinya.




4.  Pertandingan Jerman Barat versus Austria di Piala Dunia 1982 Spanyol
            
Laga Jerman Barat versus Austria ini dilangsungkan di Estadio El Molinón, kandang Sporting  Gijón. Pertandingan ini merupakan laga yang terkenal sebagai pelopor perubahan jadwal tanding yang bersamaan dalam satu grup. Saat itu Jerman Barat satu grup dengan Austria, Aljazair, dan Chile. Kala itu Jerman Barat berada di grup 2 (atau sekarang disebut dengan grup B). Aljazair sehari sebelumnya bertanding melawan Chile dan menang 3-2. Jerman Barat dan Austria tahu, bahwa kemenangan Jerman Barat dengan 1 atau 2 gol akan memenuhi syarat negara mereka berdua untuk lolos. Sementara kemenangan Jerman Barat yang lebih besar dari satu gol akan lolos meloloskan Aljazair, dan apabila hasil pertandingan imbang atau kalah dari Austria maka Jerman Barat akan gugur dan meloloskan Aljazair dan Austria.

Fans Algeria

10 menit semenjak kick-off, Jerman Barat berhasil unggul 1-0 melalui Horst Hrubesch. Setelah gol, pertandingan nampaknya telah usai bagi kedua tim. Jerman Barat banyak membuang-buang bola yang tidak jelas, begitupun Austria. Pendukung tuan rumah (Spanyol) yang hadir di stadion berteriak “Fuera! Fuera!” (Out! Out!). 

Mereka sangat muak melihat permainan membuang bola yang menggelikan dari kedua tim. Semantara itu fans Aljazair yang ada di stadion marah dan menghambur-hamburkan uang kepada pemain yang ada di lapangan sebagai aksi kemarahan mereka. Dan ternyata tidak hanya fans Aljazair yang kecewa dengan permainan bodoh pemain di lapangan, fans Jerman Barat pun kecewa sampai-sampai membakar bendera negaranya sendiri. Selirih isi stadion meneriakkan”Argelia! Argelia!” atau (Aljazair! Aljazair! - dalam bahasa Spanyol).

  Aljazair memprotes keras FIFA. Karena pertandingan inilah FIFA memperkenalkan sistem kualifikasi Piala Dunia direvisi du tahun-tahun berikutnya di mana dua pertandingan terakhir di masing-masing grup dimainkan secara bersamaan.

Kalian juga bisa menonton highlights-nya di Youtube.


Karl-Heinz Rummenigge disoraki penonton


5.  Insiden Pencurian Perhiasan di Kolombia

Kali ini timnas Inggris menjadi korban dari adanya ‘tuduhan’ yang dialamatkan kepada kapten mereka, Bobby Moore. Moore dituduh telah mencuri perhiasan gelang di sebuah toko yang bernama Fuego Verde, yang terletak dalam lobi hotel tim menginap di Bogota, Kolombia.

Berkat peristiwa itu, Bobby Moore ditahan selama empat hari di rumah pejabat sepakbola Kolombia sampai penyelidikan berlanjut dan tim Inggris-pun terpaksa harus melanjutkan perjalanan ke Meksiko tanpa sang kapten.

Akhirnya Bobby Moore-pun dilepaskan oleh pengadilan setelah tidak ditemukan bukti yang kuat bahwa sang nomor 6 telah mencuri. Moore kemudian menyusul kawan-kawannya yang telah berangkat lebih dulu ke Meksiko.

Banyak yang berpendapat bahwa ini adalah upaya salahsatu pihak untuk menghambat timnas Inggris yang berstatus juara bertahan untuk berlaga di Piala Dunia Meksiko dan bahkan upaya pemerasan terhadap timnas Inggris.




By: Teguh R. Sutasman @Teguhrama

Ketika Nyawa Menjadi Taruhannya, Apapun Dilakukan Demi Sepakbola

Cerita yang Terlupakan Di Balik Pertandingan Bosnia Melawan Indonesia Tahun 1997.

Pada tanggal 27 Februari 1997, Indonesia bermain di Malaysia untuk memenuhi undangan pertandingan persahabatan melawan Bosnia-Herzegovina yang baru saja merdeka.

Tentu saja, walau Indonesia sudah duluan merdeka, tetap saja kalah dari negara muda tersebut dengan skor 2-0.

Ini cerita yang (mungkin) Anda tidak tahu tentang perjuangan tim Bosnia untuk tiba di Malaysia. Di tengah kegelapan malam sedikit diluar Sarajevo, ibu kota Bosnia-Herzegovina, beberapa orang berjalan mengendap-endap sambil menenteng ransel berisi logistik dan perlengkapan yang mereka butuhkan untuk kesuksesan misi mereka.

Mereka bukan tentara, mereka bukan agen rahasia.

Mereka adalah tim nasional Bosnia Herzegovina mempunyai tugas untuk menggelar tur pertandingan persahabatan di berbagai tempat di muka bumi untuk mempromosikan negara mereka yang baru saja merdeka.

Tapi sebelum mereka bisa menunaikan tugasnya tersebut, mereka dihadapkan dengan tugas pertama: keluar dari Sarajevo hidup-hidup. Keluar dari Sarajevo sama sekali bukan pekerjaan mudah. Separuh batas kota dikepung oleh tentara Serbia yang akan menembak siapa pun yang berada dalam jangkauan senapan mereka. Separuh yang lain, zona bebas, dikuasai oleh tentara PBB yang tidak mengizinkan siapa pun keluar dari dan masuk ke Sarajevo. Sebelum bisa mencapai pinggir kota, skuat timnas Bosnia ini harus menyeberangi lapangan yang dikuasai oleh tentara Serbia.

Skuat timnas yang berjumlah 28 orang ini dipecah dalam 4 grup, masing-masing 7 orang dan dipimpin oleh seorang anggota pasukan khusus tentara Bosnia.

Pelatih timnas Bosnia pertama sejak merdeka, Fuad Muzurovic mengenang pengalamannya. “Kami berjalan merangkak hingga sampai di depan airport. Lalu tentara yang mengawal kami menyuruh kami berlari sekuat tenaga menyeberangi airport. Kami tahu kami tak boleh berhenti, pilihannya hanya lari atau mati. Kami berlari dengan beban ransel di punggung kami sembari ditembaki oleh tentara Serbia yang menangkap basah apa yang kami lakukan.”

Usai menghindari maut di airport, hadangan selanjutnya adalah melewati penjagaan tentara PBB. Karena PBB tak mengizinkan arus masuk dan keluar dari Sarajevo, maka para patriot Bosnia ini bermain kucing-kucingan .



“Tank PBB memiliki lampu sorot yang bisa terlihat dari jauh. Saat kami melihat tank PBB datang kami yang sedang berusaha keluar dari Sarajevo, langsung memutar badan seolah-olah kami hendak masuk ke Sarajevo. Ini adalah trik yang harus kami lakukan dan berhasil. Kami dibawa keluar oleh tentara PBB yang menyangka kami hendak masuk ke Sarajevo”.



Mungkin banyak orang yang menggelengkan kepala kenapa para pesepakbola Bosnia ini nekat menyabung nyawa demi bermain sepak bola.

Jawabannya adalah karena mereka memang dipersiapkan untuk menjadi wajah Bosnia usai kemerdekaan. Semasa perang, mereka tetap berlatih di dalam hall basket meski di luar hujan mortir dan bunyi tembakan terdengar dengan jelas. Para pemimpin Bosnia menganggap bahwa lebih baik tim nasional mereka bermain di luar negeri daripada tetap berada di kota yang dikepung dan terisolasi.

Sepak bola adalah alat diplomasi dan para pemain ini adalah diplomatnya. Mereka adalah duta besar Bosnia bagi dunia.

Setelah tiba di zona bebas, skuat timnas Bosnia ini harus berjalan kaki hingga tiba di perbatasan. Dengan patroli Serbia masih berkeliaran, terpaksa mereka melewati gunung dan lembah di malam hari. Mereka baru tiba di Pazaric, perbatasan dengan Kroasia, dua hari setelah mereka memulai perjalanan. Dari situ Muzurovic membawa anak asuhnya naik bis ke Split lalu diteruskan ke Zagreb, ibu kota Krosia. Di sana mereka disambut oleh Miroslav Blazevic, ketua federasi sepak bola Kroasia yang kelak menjadi pelatih yang membawa Kroasia menjadi juara 3 di Piala Dunia 1998. Blazevic menyusun pertandingan persahabatan Bosnia pertama melawan Hadjuk Split.

Pertandingan itu menjadi partai pertama dalam tur Bosnia sebanyak 54 pertandingan di 17 negara, termasuk melawan Austria, Arab Saudi, dan Indonesia. Tim Bosnia juga bertandang ke Vatikan dan bertemu dengan Paus Johannes Paulus II sebelum mendarat di Teheran dan bertanding melawan timnas Iran yang dimenangi dengan skor 3-1. Presiden Iran kala itu, Ali Akhbar Rafsanjahni mengatakan, “Ini adalah cara kalian berjuang. Ini adalah cara terbaik untuk memperkenalkan negara kalian yang masih muda kepada dunia”.

Banyak cara untuk memproklamirkan kemerdekaan dan memperkenalkan negara yang baru saja lahir, tapi Bosnia, yang dilanda perang dan genosida, memilih melakukannya lewat sepak bola. Para diplomat dengan celana pendek dan sepatu berpaku.


REBLOG dari http://gregahwp.wordpress.com/2014/06/19/ketika-nyawa-menjadi-taruhannya-apapun-dilakukan-demi-sepakbola/ milik @gregah14

Thursday, June 19, 2014

"Dia bukan fans spanyol, Dia Del Bambo!"


"Saya telah kehilangan semuanya untuk sepakbola: keluarga,bisnis,uang,dan banyak hal lainnya.Tapi,aku akan kembali menabuh drum lagi esok hari .Tidak ada hal yang lebih berharga selain dapat merepresentasikan negara saya." - Manolo El Del Bambo

Ketika ia berjalan ke lapangan sebelum pertandingan, ia mendapat sorakan besar dan orang-orang menghentikannya di jalan dan meminta tanda tangan dan foto. Tapi dia bukan pesepakbola. Dia telah datang ke tujuh turnamen Euro,dan ini adalah Piala Dunia ke sembilannya sejak pengalaman pertamanya di tahun 1982.Ia muncul dalam iklan yang tak terhitung jumlahnya dan pendapatnya tentang timnas Spanyol banyak didengar orang, tapi dia bukan seorang mantan pemain sepak bola. Dia hanya seorang penggemar.Dia adalah Manolo Caceres Arteserio atau kita lebih mengenalnya Manolo el del Bombo.

Manolo el del Bombo atau Manolo sang penabuh drum,selain dikenal sebagai pendukung Spanyol,dia juga merupakan salah satu suporter setia dari Valencia.Bisnisnya yaitu sebuah bar yang diberi nama sama dengan julukannya,biasa menjadi tempat persinggahan suporter Valencia sebelum dan sesudah pertandingan karena letaknya yang tepat di depan pintu masuk Mestalla,kandang Valencia.

Manolo tidak minum dan tidak merokok,tapi dia membiarkan pengunjung barnya menikmati kedua hal itu tanpa batasan.Di barnya terdapat segala pernak pernik yang dia dapat selama menjadi pendukung Spanyol,drum menggantung di langit-langit di samping lampu berbentuk sepak bola, dan ada foto-foto di mana-mana: Manolo dan Piala Dunia, Manolo dan Raja dan Ratu Spanyol, Manolo dan tiga generasi pemain Spanyol. 


Tetapi,semua hal itu dia tinggalkan saat mendukung timnas Spanyol.Manolo telah mengikuti Spanyol kemana-mana dan dia telah menjadi melambangkan suporter tim nasional, namun ada kisah melankolis tentang dia.Suatu ketika ia kembali dari satu turnamen untuk menemukan bahwa istri dan anak-anaknya telah meninggalkan dia. Dia tidak banyak bertemu mereka sekarang. Tapi kemudian, ia menegaskan: "Ini adalah tempat saya ( sebagai pendukung Spanyol )." 

"Semuanya dimulai 40 tahun yang lalu," katanya. "Saya dibesarkan di Huesca, yang memiliki tradisi memainkan drum. Suatu hari saya mengambil satu dan mulai bermain drum. Game pertama Spanyol yang saya ikuti di luar negeri adalah di Siprus pada tahun 1979, tetapi Piala Dunia 1982 merupakan yang pertama kalinya saya benar-benar mengikuti tim nasional hingga saya telah di sini sekarang. Saya ingat menjelajahi 16.000 km di turnamen '82. Saya tidak punya uang, orang - orang menolak saya tapi saya tidak pernah menyerah dan sekarang mereka telah mengeluk - elukkan saya."

"Suatu hari, keluarga saya meninggalkan saya." Mengapa? "Karena saya telah cukup banyak meninggalkan mereka. Karena saya selalu bersama dengan Spanyol." Kadang-kadang ia hanya sendirian. "Cara Spanyol bermain sekarang telah memobilisasi orang," katanya. "Saya melihat kembali 25 tahun yang lalu dan saya akan berada di stadion dengan 20 pendukung atau bahkan di tribun saya sendirian. Saya memukul drum hanya untuk para pemain. Sekarang, hal ini benar-benar berbeda."


Ketika di Piala Dunia 2010,sebuah plakat diserahkan kepada Raja Juan Carlos atas nama semua penggemar sepak bola Spanyol, Manolo adalah pilihan yang jelas untuk menyerahkan hal itu. Di Afrika Selatan, ia mendongak ke kotak kerajaan untuk beradu pandang dengan Pangeran Felipe dari Asturias, pewaris takhta Spanyol,yang memanggilnya untuk datang dan menyapa secara langsung. Sekarang, dia adalah bagian dari delegasi resmi: ketika bus tiba di kamp latihan Spanyol di pagi hari, dia adalah salah satu staf federasi. Pemain menyambutnya. Kamera televisi menyorotnya terus. Spanyol membayar dia untuk bepergian dengan mereka.


"Pada awalnya, saya kurang nyaman karena hal ini. Tapi para pemain sangat berterima kasih atas dukungan saya dan presiden federasi melihatnya sebagai hal yang baik. Sekarang saya bepergian dengan mereka. Mereka membayar penerbangan, hotel dan tiket . saya membayar untuk makanan dan semua itu. Saya sangat berterima kasih untuk dapat bepergian dengan mereka."


"Kadang-kadang ada orang memanggil saya pesetero [peminta-minta] atau tukang bonceng . Tapi itu tidak benar. Ada momen saat di Austria ( Euro 2008 ) lalu, saya memasang iklan dan saya membawa sebuah tim musisi bersama dengan saya. Mereka tidak mendapat imbalan apa-apa. Mereka jauh dari rumah selama sebulan, tidak dibayar. Tapi tetap saja ada orang menuduh mereka. Saya membayar untuk semua itu." 


"Ada beberapa hal yang sakral. Saya bisa saja menaruh iklan pada drum dan saya akan mampu mengisi drum itu dengan banyak iklan, tapi Saya tidak akan melakukannya. [El Bombo no se mancha]. Drum tidak boleh bernoda."






Semalam dia ada di Maracana bersama pendukung Spanyol lainnya.Menabuh drum-nya tanpa henti sebagai tanda dukungannya kepada para pemain timnas Spanyol.Walaupun dia harus merasakan pahitnya kekalahan untuk kesekian kalinya,dia tidak pernah berhenti untuk mendukung Spanyol.Suka-duka,kesenangan-kesedihan,dia rasakan sejak pertama kalinya mendukung Spanyol di tahun 1982.Dia tetap setia mendukung Spanyol dengan cara uniknya.

By : @Obinhartono1

Kisah Si Petualang Menjadi Bintang Dunia

Fellaini & Mertens, beri kemenangan untuk Belgia

Dries Mertens. Rising Star asal Belgia yang sudah mulai familiar di telinga kita, namun siapa yang tahu perjalanan karir winger 27 tahun ini sebelum mencetak gol kemenangan untuk Belgia saat jumpa Algeria, atau sebelum ia merantau ke Italia?

Mertens lahir di Kota Leuven pada tanggal 6 Mei 1987 ini, merupakan salah satu poros permainan Belgia dan sangat berperan penting untuk timnas yang dijuluki Red Devils saat pertandingan pertama Group H menjamu Algeria. Gol-nya dari sisi kanan membawa anak – anak asuh Marc Wilmots tuntaskan pertandingan dengan raihan 3 point.

Pemain yang masuk sebagai pemain pengganti pada laga pembuka Belgia tersebut mendapatkan tiket terbang ke Brazil setelah pada musim 2013/2014, ia bermain sebanyak 47 kali bagi klub Italia, SCC Napoli dan mampu mencetak 13 gol serta 12 assist untuk timnya di segala ajang. Mertens menjadi pemain kunci Rafael Benitez di sisi kiri lapangan.

Mertens mengawali karirnya di Akademi Stade Leuven pada tahun 1998, dia sudah banyak malang-melintang di berbagai tim di Belgia, bahkan saat masih belia saja, Dries Mertens sudah berpindah – pindah akademi, dari Stade Leuven menuju Anderlecth Youth ke tim U – 19 milik KAA Gent. Pada tahun 2005, ia dipromosikan ke tim utama KAA Gent, namun klub tersebut tidak memberikan kesempatan untuk Mertens, ia lebih sering dipinjamkan ke klub lain. Hingga akhirnya AGOVV Apeldoorn, tim yang bermain di Jupiler League – divisi dua sepakbola Belanda – tertarik meminjam jasa Mertens yang saat itu masih berusia 19 tahun AGOVV Apeldoorn menjadi klub pertamanya di luar tanah kelahiran, Belgia.

Karir Martens secara ringkas dalam bahasa Belanda
Semusim berselang, AGOVV Apeldoorn ogah memulangkan Mertens ke Belgia, ia-pun resmi dipermanenkan oleh klub Belanda tersebut. Sebagai seorang winger, Mertens tampil brilian, ia mencetak 15 gol dan menyumbang 6 assist dari 38 penampilan di musim pertamanya dengan status pemain AGOVV Apeldoorn. Pada musim berikutnya, 14 gol dan 8 assist ia berikan untuk klubnya. Pundi – pundi tersebut juga menjadi salam perpisahan dari Mertens yang kemudian hijrah ke FC Utrecht dengan biaya 600ribu Euros pada tahun 2009.

Pada musim pertamanya bermain di kasta tertinggi sepakbola Belanda, Mertens langsung menggebrak tim utama Utrecht. Ia tampil selama 3.373 menit di segala ajang yang dilakoni timnya. Raihan 6 gol dan 5 assist di Eredivisie, membantu Utrecht akhiri musim 2009/2010 di zona playoff Europa League. Utrecht pun akhirnya dapat kesempatan bermain di kompetisi antar klub eropa setelah mengalahkan FC Groningen (3-1 & 2-0) dan Roda JC (2-0 & 4-1). Dries Mertens menyumbang 1 gol dan 4 assist dari total 11 gol Utrecht. Sialnya, walaupun lolos dari babak kualifikasi, Dries Mertens dan kawan – kawan tumbang setelah tidak pernah sekalipun mencicipi kemenangan di fase group.

Piala Pertama
Mertens tetap bersinar di liga domestik, ia menyumbang 10 gol dan 17 assist untuk Utrecht, mengantarkan klub penghuni Stadion Galgenwaard bercokol di posisi 9 klasemen akhir Eredivisie 2010/11 (hanya terpaut 2 poin dari zona playoff eropa). Winger Belgia akhirnya meninggalkan FC Utrecht dengan total 21 gol dan 34 assist di 84 penampilan selama 2 musim.

Ialah raksasa Belanda, PSV Eindhoven yang berani menebus Dries Mertens seharga 8.5 juta Euros, 14 kali lipat dari pengeluaran FC Utrecht untuk jasa sosok yang sama. PSV menjadi klub pertama yang Mertens antarkan untuk mengangkat piala. Musim perdananya berakhir dengan KNVB Cup, setelah PSV menang telak 3-0 atas Heracles Almelo, Mertens juga mencetak gol di laga tersebut. Musim berikutnya, umpannya membantu PSV mengalahkan juara Eredivisie, Ajax Amsterdam 4-2 di gelaran Johan Cruijff Schall.


Lagi – lagi setelah 2 musim memperkuat sebuah klub, Dries Mertens memutuskan untuk hengkang. SSC Napoli resmi mendapatkan jasanya pada bursa musim panas tahun 2013. Dana 9.48 juta Euros yang dikucurkan Napoli pun rasanya tidak sia – sia. Sama seperti klub – klub sebelumnya, Mertens langsung menunjukan kualitasnya di Italia. Ia hanya absen di 5 laga Serie-A, mencetak 11 gol dan 8 assist bagi Napoli serta mengantarkan klub ke mengangkat piala Coppa Italia mengalahkan Fiorentina. Mertens berperan krusial dalam kesuksesan Napoli.

Kunci Napoli, khususnya di Coppa
Dengan performa brilliant dan pengalaman yang cukup, patutlah jika label “World Class Winger” disamatkan kepada Dries Mertens. Sang winger sedang dalam puncak karirnya. Ia dapat disetarakan dengan rekan satu negaranya Eden Hazard yang bermain untuk Chelsea.

Rasanya patut ditunggu aksi – aksi Mertens berikutnya. Apakah Mertens dapat tampil konsisten ? Ataukah Mertens malah akan menurun performanya ? We’ll see.. Bisa jadi karena penampilan bersinar di World Cup, semakin banyak klub yang akan meliriknya. Harga Mertens pun pasti akan melonjak dan bukan tidak mungkin ia menolak tawaran yang datang, bertahan di Napoli untuk musim keduanya, sebelum akhirnya pindah ke klub lain seperti biasa.











By : @bbayukrisna

Wednesday, June 18, 2014

Para Pemain dengan Rambut Nyeleneh di Piala Dunia 2014


Umumnya  pemain sepakbola dikenal dengan skill olah bola dan gaya bermain yang ia punya. Namun tak jarang penampilan luar yang mencolok seperti model rambut juga menyita perhatian penikmat sepakbola. Berikut ini adalah beberapa pemain yang tampil di piala dunia 2014 dengan haircut yang tak biasa sekaligus nyeleneh.


Ermin Bicakcic (Bosnia)




​Melawan gravitasi. Setipe haircut milik Marek Hamsik, bedanya Bicakcic masih mempertahankan rambut di bagian belakang kepalanya. Berhubung Hamsik dan negaranya absen di gelaran piala dunia kali ini, Bicakcic boleh pede haircut miliknya menyita perhatian penonton.


Benoit Assou-Ekotto (Kamerun)


Mulai dikenal publik lewat rambut afro-nya saat memperkuat Tottenham, haircut Assou-Ekotto kini ternyata makin lebat saja. Kadang dikuncir, kadang dibiarkan 'ngembang'. Khusus di Brazil, Assou-Ekotto memilih menggunakan head-band dan membuatnya seperti brokoli berjalan. Jika anda pikir rambut Marouane Fellaini sudah cukup lebat, maka dia punya saingan berat.



Raul Meireles (Portugal) 



Zangief street fighter? Bukan. Bukan pula orang gunung. Raul Meireles yang gaya rambutnya biasa-biasa saja waktu masih memperkuat Porto, mulai merombak rambutnya saat bermain buat Chelsea. Haircut terkininya pun terbilang ekstrim, belum lagi ditambah brewok super lebat yang membuat gelandang Fenerbahce ini makin mencolok perhatian di atas lapangan.


Gabriel Paletta (Italia)



Bek yang juga berpaspor Argentina yang menjalani musim apik bersama Parma musim lalu ini mengalami masalah kerontokan rambut. Memang buat sebagian orang rambut gondrong itu dianggap keren, tapi kalau 'gersang' di bagian tengah begitu kenapa tidak sebaiknya dicukur botak sekalian saja. Duh!


Asamoah Gyan (Ghana)



Bisa ditebak apa angka favorit striker utama timnas Ghana ini. Asamoah Gyan sepertinya sangat mengidolakan angka 3, yang juga merupakan nomor punggungnya di timnas. "Ini nomor yang powerful," katanya.


Neymar & Dani Alves (Brazil)


Terbukti mengubah model rambut tidak selalu membawa keberuntungan. Neymar & Dani Alves yang mengecat rambut mereka menjadi pirang keperakan setelah laga melawan Kroasia gagal menang melawan Meksiko di laga kedua. Mungkin mereka terinspirasi skuad Romania di piala dunia 1998?


Panagiotis Kone (Yunani)



Yang satu ini memang tidak termasuk nyeleneh. Terbilang keren malah. Tapi tetap saja menyita perhatian. Alur dan volume rambut Kone membuatnya layak jadi bintang iklan shampoo pria.

Kyle Beckerman (Amerika Serikat)



ni dia 'pemenang' gelar rambut paling nyeleneh di gelaran piala dunia 2014. Haircut dreadlocks yang dibiarkan memanjang ke belakang membuat Beckerman amat mencolok dan jelas menyita perhatian siapapun yang melihat, bahkan pemain lawan. Bob Marley-nya sepakbola.


Notable mentions: Guillermo Ochoa (Meksiko), David Luiz (Brazil), Arturo Vidal (Chile), Antoine Griezmann (Prancis).


 By: Heru Chrisardi (@heruchris)