![]() |
De Graafschap, 2012-2013 |
Eredivisie sebagai salah satu liga top eropa, tentu takkan
lepas dari beberapa klub majority yang cukup populer di tanah air. Contohnya,
Ajax Amsterdam, Feyenoord ataupun PSV.
Tak perlu banyak pembahasan, toh klub klub tersebut sudah amat populer
di tanah air sejak jaman baheula. Klub
klub tersebut selain banyak prestasi yang dikumpulkan, banyak pula pemain
pemain dari akademi mereka yang sukses mengibarkan nama di dunia sepakbola.
Namun, ada yang terlupa dari Liga Belanda.
Banyak diantara kita melupakan klub
klub medioker yang bisa disebut menelurkan pemain pemain hebat tiap masa, namun
penjualan pemain pemain tersebut ke klub yang berada disatu tingkat diatas
mereka dirasa perlu, karena keterbatasan finansial untuk mampu mengarungi liga.
Pemain pemain tersebut, pemain yang berbakat asli klub tersebut, mungkin hanya
sebagai “alat tukar” untuk mendapatkan pemain pemain yang kualitasnya dibawah
pemain yang dijual, yang penting klub tersebut mampu memenuhi kuota pemain.
![]() |
Guus Hiddink muda, mengawali karir di De Graafschap |
Dalam artikel kali ini, Penulis dapat mengambil contoh salah
satu klub yang penulis sebut diatas. Yaitu De Graafschap. De Graafschap
merupakan sebuah klub asal Doetinchem, Belanda. Klub ini, tampil impresif pada
musim 2009-2010 lalu, dengan menjuarai Eerste Divisie, atau Divisi 1 nya Liga
Belanda. De Graafschap, walaupun nama klub ini terasa asing di telinga, namun
klub ini senantiasa menyetorkan punggawanya ke kancah sepakbola dunia. Contoh
gampangnya, Guus Hiddink, pelatih tenar asal Negeri kincir angin ini mengawali
karir sepakbola pro nya disini.
![]() |
De Vijverberg, salah satu stadion terbesar di Belanda |
De Graafschap memiliki stadion yang bernama De Vijverberg.
Sebuah stadion yang berskala internasional, untuk ukuran sebuah klub Divisi 1,
dan mungkin salah satu yang terbesar di Eropa.
Menariknya, De Graafschap mungkin bukan salah satu klub penting di Liga
Belanda, bila kita melihat dari segi historia nya. Klub ini baru berdiri pada
tahun 1950. Sebuah pencapaian menarik, bila kita membandingkan dengan klub klub
league one atau championship di Inggris yang notabene klub klub tersebut
berdiri lebih awal ketimbang De Graafschap. De Graafschap memiliki fan
terbanyak kedua setelah klub klub papan atas Eredivisie , terutama di Belanda.
Dan mereka ini rival terberat dari Vitesse Arnhem!
![]() |
Jhonny Van Beukering, sekitar tahun 2003 |
Kembali ke topic bahasan kita, bahwa klub ini merupakan salah
satu klub dengan pemain pemain akademi yang cukup dikenal di sepakbola
dunia. Meskipun tidak banyak orang yang tahu, De Graafschap yang
hobi mondar mandir di Eredivisie kemudian ke Eerste divisie ini pernah
menelurkan bakat bakat seperti Siem De Jong, Luuk De Jong, Klaas Jan Huntelaar,
Peter Van Vossen, Patrick Paauwe dan
tentu saja nama yang cukup akrab di telinga penikmat sepakbola Indonesia,
Jhonny Van Beukering.
Beberapa musim yang lalu, tepatnya musim 2011-2012, De
Graafschap sempat terdengar kembali di kancah eredivisie. Lewat duet striker
klasiknya yaitu Steve Danny Marc De Ridder dan Rydell Poepon. Bagi penikmat
Liga Inggris, Steve Danny Marc De Ridder tentu bukan nama yang asing. Ya, dia
pernah berseragam Southampton dan Bolton Wanderers. Namun, duet striker itu tak
mampu mengangkat De Graafschap ke tengah klasemen Eredivisie. Pada musim
2012-2013, mereka harus angkat kaki dari Eredivisie.
Sekilas mengenai De
Graafschap, kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa klub kecil bukan berarti tak
memberikan kontribusi, namun juga dapat memberikan pengaruh, bagi Negara tempat
mereka berdiri.
By: @dethtroops
No comments:
Post a Comment