Siapa yang tidak kenal akan dua klub legendaris dari
Skotlandia, yaitu Hearts dan Hibernian?
Saya yakin, seluruh penikmat sepakbola akan setuju bila SPFL musim ini akan sepi. Sepi dari derby
derby tua. Salah satunya adalah Edinburgh derby, salah satu derby tertua di
britania raya. Daya tarik SPFL akan tak
lagi menarik, setelah kedua klub yang terkenal rival ini terpaksa harus angkat
kaki dari SPFL premiership dan akan berlaga di Championship, bersama Rangers maupun
Queen of the South.
Begitu sepinya perhelatan liga Skotlandia alias SPFL
premiership division musim ini, sepi dari derby derby lokal. Hanya ada satu
derby yang cukup mendebarkan di SPFL premiership, yaitu Derby Dundee, yang
mempertemukan Dundee United vs Dundee FC. Sementara, saya dalam pandang subjektif saya, menyisihkan derby
Celtic FC vs Motherwell, atau Celtic FC vs Kilmarnock karena saya anggap kurang mengangkat pamor SPFL
premiership. Kurang memikat, jauh
berbeda ketimbang saya menyaksikan derby Old Firm yang penuh gengsi dan
flashpoint dalam setiap pertemuannya.
Hearts dan Hibernian, merupakan dua klub tua yang dibentuk
pada pertengahan 1870-an. Keduanya merupakan klub sukses di ranah sepakbola
Skotlandia. Keduanya merupakan saksi sejarah dimana pada era tersebut Queens
park mampu merengkuh gelar.
Keduanya berasal dari Edinburgh, melakoni derby pertama
mereka pada tahun 1875 di The Meadows, tepat pada hari Natal, di sebuah tanah lapang, dimana saat
itu kita bisa beranggapan bahwa pertandingan tersebut digelar di lapangan
biasa, bukan stadion, dan jauh dari kata modern. Pertandingan sederhana digelar,
dengan penonton yang mungkin bisa dibilang hanya mencari hiburan di sore hari.
Hearts yang berasal dari barat Edinburgh, akan menghadapi Hibernian yang
sebetulnya dibentuk oleh komunitas Imigran Irlandia yang menetap di Edinburgh.
Paul Hartley, pernah main di derby papan atas di Skotlandia |
Edinburgh derby pernah dilakoni sebanyak 2 kali dalam satu
musim yaitu pada musim 1896-1897 dan 2012-2013. Kedua pertemuan itu dimenangkan
oleh Hearts. Dalam Edinburgh Derby juga ada traitor nya, yaitu seorang pemain
yang memperkuat kedua klub, apabila kita menilik derby derby lain, hal tersebut
lazim dilakukan, terutama dengan kapasitas pemain yang loyalitasnya
dipertanyakan. Paul Hartley, pernah bermain di Hibernian, namun juga menjadi
legenda di Hearts.
Edinburgh Derby, Hearts vs Hibernian |
Sekitar dua tahun silam, Hearts memang sedang bobroknya,
karena Vladimir Romanov, pemilik Hearts, tak mampu lagi memperbaiki klub,
hutang dimana mana, tak mampu membeli pemain pemain dengan kapasitas yang
memadai, Tynecastle diambil alih pemerintah, nyaris turun ke kasta ketiga
seperti Rangers. Beberapa pemain di
datangkan, pemain kelas dua, sementara Pemain pemain yang cukup top seperti
Marius Zaliukas dilepas.
Sementara, Hibernian memiliki polemik yang berbeda.
Perpindahan pelatih dan skema permainan dari Pat Fenlon ke Terry Butcher,
terlalu sering ganti pelatih, mengakibatkan proses adaptasi pemain tak bekerja
lancar. Kekalahan demi kekalahan mereka terima. Puncaknya setelah dibantai 9-0
oleh Malmo FF dalam ajang UEFA Europa League.
Tak mampu meraih kemenangan dalam beberapa partai berturut turut membuat
manajemen mendepak Butcher lalu di gantikan oleh Alan Stubbs untuk mengarungi
musim kompetisi 2014-2015 di SPFL Championship.
Rivalitas menghasilkan Flashpoint dimana mana |
Musim ini SPFL Premiership memang sedang sepi sepinya akan
derby yang berkualitas, saya sendiri sebagai penulis menyayangkan hal itu.
Begitu sepinya, agaknya irama sepakbola
modern sulit diikuti oleh klub klub teras Eropa, seperti klub yang berasal dari
SPFL misalnya. Begitu banyak uang berhamburan, membeli pemain mahal, instant
dan praktis. Namun, tak perlu menunggu
lama, berdoa saja semoga musim depan kita sudah bisa menyaksikan Derby Old Firm
dan Derby Edinburgh di SPFL Premiership.
bersambung....
By: @Dethtroops
No comments:
Post a Comment