Thursday, June 19, 2014

"Dia bukan fans spanyol, Dia Del Bambo!"


"Saya telah kehilangan semuanya untuk sepakbola: keluarga,bisnis,uang,dan banyak hal lainnya.Tapi,aku akan kembali menabuh drum lagi esok hari .Tidak ada hal yang lebih berharga selain dapat merepresentasikan negara saya." - Manolo El Del Bambo

Ketika ia berjalan ke lapangan sebelum pertandingan, ia mendapat sorakan besar dan orang-orang menghentikannya di jalan dan meminta tanda tangan dan foto. Tapi dia bukan pesepakbola. Dia telah datang ke tujuh turnamen Euro,dan ini adalah Piala Dunia ke sembilannya sejak pengalaman pertamanya di tahun 1982.Ia muncul dalam iklan yang tak terhitung jumlahnya dan pendapatnya tentang timnas Spanyol banyak didengar orang, tapi dia bukan seorang mantan pemain sepak bola. Dia hanya seorang penggemar.Dia adalah Manolo Caceres Arteserio atau kita lebih mengenalnya Manolo el del Bombo.

Manolo el del Bombo atau Manolo sang penabuh drum,selain dikenal sebagai pendukung Spanyol,dia juga merupakan salah satu suporter setia dari Valencia.Bisnisnya yaitu sebuah bar yang diberi nama sama dengan julukannya,biasa menjadi tempat persinggahan suporter Valencia sebelum dan sesudah pertandingan karena letaknya yang tepat di depan pintu masuk Mestalla,kandang Valencia.

Manolo tidak minum dan tidak merokok,tapi dia membiarkan pengunjung barnya menikmati kedua hal itu tanpa batasan.Di barnya terdapat segala pernak pernik yang dia dapat selama menjadi pendukung Spanyol,drum menggantung di langit-langit di samping lampu berbentuk sepak bola, dan ada foto-foto di mana-mana: Manolo dan Piala Dunia, Manolo dan Raja dan Ratu Spanyol, Manolo dan tiga generasi pemain Spanyol. 


Tetapi,semua hal itu dia tinggalkan saat mendukung timnas Spanyol.Manolo telah mengikuti Spanyol kemana-mana dan dia telah menjadi melambangkan suporter tim nasional, namun ada kisah melankolis tentang dia.Suatu ketika ia kembali dari satu turnamen untuk menemukan bahwa istri dan anak-anaknya telah meninggalkan dia. Dia tidak banyak bertemu mereka sekarang. Tapi kemudian, ia menegaskan: "Ini adalah tempat saya ( sebagai pendukung Spanyol )." 

"Semuanya dimulai 40 tahun yang lalu," katanya. "Saya dibesarkan di Huesca, yang memiliki tradisi memainkan drum. Suatu hari saya mengambil satu dan mulai bermain drum. Game pertama Spanyol yang saya ikuti di luar negeri adalah di Siprus pada tahun 1979, tetapi Piala Dunia 1982 merupakan yang pertama kalinya saya benar-benar mengikuti tim nasional hingga saya telah di sini sekarang. Saya ingat menjelajahi 16.000 km di turnamen '82. Saya tidak punya uang, orang - orang menolak saya tapi saya tidak pernah menyerah dan sekarang mereka telah mengeluk - elukkan saya."

"Suatu hari, keluarga saya meninggalkan saya." Mengapa? "Karena saya telah cukup banyak meninggalkan mereka. Karena saya selalu bersama dengan Spanyol." Kadang-kadang ia hanya sendirian. "Cara Spanyol bermain sekarang telah memobilisasi orang," katanya. "Saya melihat kembali 25 tahun yang lalu dan saya akan berada di stadion dengan 20 pendukung atau bahkan di tribun saya sendirian. Saya memukul drum hanya untuk para pemain. Sekarang, hal ini benar-benar berbeda."


Ketika di Piala Dunia 2010,sebuah plakat diserahkan kepada Raja Juan Carlos atas nama semua penggemar sepak bola Spanyol, Manolo adalah pilihan yang jelas untuk menyerahkan hal itu. Di Afrika Selatan, ia mendongak ke kotak kerajaan untuk beradu pandang dengan Pangeran Felipe dari Asturias, pewaris takhta Spanyol,yang memanggilnya untuk datang dan menyapa secara langsung. Sekarang, dia adalah bagian dari delegasi resmi: ketika bus tiba di kamp latihan Spanyol di pagi hari, dia adalah salah satu staf federasi. Pemain menyambutnya. Kamera televisi menyorotnya terus. Spanyol membayar dia untuk bepergian dengan mereka.


"Pada awalnya, saya kurang nyaman karena hal ini. Tapi para pemain sangat berterima kasih atas dukungan saya dan presiden federasi melihatnya sebagai hal yang baik. Sekarang saya bepergian dengan mereka. Mereka membayar penerbangan, hotel dan tiket . saya membayar untuk makanan dan semua itu. Saya sangat berterima kasih untuk dapat bepergian dengan mereka."


"Kadang-kadang ada orang memanggil saya pesetero [peminta-minta] atau tukang bonceng . Tapi itu tidak benar. Ada momen saat di Austria ( Euro 2008 ) lalu, saya memasang iklan dan saya membawa sebuah tim musisi bersama dengan saya. Mereka tidak mendapat imbalan apa-apa. Mereka jauh dari rumah selama sebulan, tidak dibayar. Tapi tetap saja ada orang menuduh mereka. Saya membayar untuk semua itu." 


"Ada beberapa hal yang sakral. Saya bisa saja menaruh iklan pada drum dan saya akan mampu mengisi drum itu dengan banyak iklan, tapi Saya tidak akan melakukannya. [El Bombo no se mancha]. Drum tidak boleh bernoda."






Semalam dia ada di Maracana bersama pendukung Spanyol lainnya.Menabuh drum-nya tanpa henti sebagai tanda dukungannya kepada para pemain timnas Spanyol.Walaupun dia harus merasakan pahitnya kekalahan untuk kesekian kalinya,dia tidak pernah berhenti untuk mendukung Spanyol.Suka-duka,kesenangan-kesedihan,dia rasakan sejak pertama kalinya mendukung Spanyol di tahun 1982.Dia tetap setia mendukung Spanyol dengan cara uniknya.

By : @Obinhartono1

No comments:

Post a Comment