Wednesday, June 18, 2014

Lembaran Hitam Bosnia Herzegovina dapat Terobati di Piala Dunia


Bosnia Herzegovina national team

Bosnia Herzegovina memang debutan dalam piala dunia 2014, akan tetapi sebagai Negara yang terhitung baru merdeka, hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Bosnia, yang dulu kita kenal sebagai daerah bagian dari Yugoslavia pada era 90-an. Merupakan daerah kekuasaan tirani Milosevic, yang melakukan ethnic cleansing dan genosida terhadap penduduk Bosnia.

Bosnia, hampir sama seperti Kroasia, merupakan bagian dari Yugoslavia. Namun karena pengaruh kekuasaan yang keji dan jahat menyebabkan kedua negara tersebut pecah. Kini Yugoslavia hanyalah nama negara yang terpampang dalam sejarah. Sedikit untuk me-refresh ingatan kita, Serbia dan Montenegro serta Albania merupakan daerah yang dulunya masuk ke dalam Negara bagian Yugoslavia.

Perang Bosnia pecah sekitar  tahun 1992 hingga 1994 memakan korban jutaan orang-orang yang tidak tahu apa - apa, suatu depresi berat dan perang besar yang terjadi di masa lampau.

Namun, Bosnia segera bangkit menjadi suatu kekuatan baru. Walaupun sebelum mereka resmi merdeka, tim nasional Bosnia merupakan afiliasi dengan Yugoslavia (sebelum 1992). Beberapa pemain Bosnia yang sempat memainkan peranan dalam timnas Yugoslavia diantaranya adalah, Vahid Halilhodžić, Safet Sušić, Josip Katalinski, Faruk Hadžibegić, Ivica Osim, Asim Ferhatović, Blaž Slišković, Mehmed Baždarević, Dušan Bajević.

Setelah merdeka sepenuhnya dari Yugoslavia, Bosnia dan Herzegovina mencoba untuk memulihkan stabilitas ekonomi dan olahraga Negara mereka. Salah satu gebrakan adalah menciptakan “Bosnia and Herzegovina humanitarian stars” yang kelak menjadi tim nasional Bosnia.

Sergej Barbarez. dari Hamburg untuk Bosnia
Bosnia Herzegovina dengan cepat memulihkan kondisi negara mereka, banyak pemain pemain lokal yang bermain di negara lain. Sebut saja Sergei Barbarez yang menjadi legenda dalam timnas Bosnia dan tak lupa, Hasan Salihamidzic yang mendapat pengakuan dunia dengan bermain di Bundesliga dan Serie A.


Kini, Bosnia sedang menatap sejarah baru, tapi mereka juga tak akan pernah lepas dari cerita - cerita menyeramkan mengenai perang. Sebuah lembaran hitam yang menyisakan duka bagi seluruh rakyat Bosnia.

Hasan Salihamidzic, Seluruh dunia mengenalnya




Edin Dzeko contohnya, striker Bosnia yang top setelah tampil mengesankan di Bundesliga dan Premier League inggris ini memiliki sebuah cerita yang mengerikan dari masa kecilnya, ketika Dzeko bermain sepakbola di lapangan bersama teman temannya.  Bom meledak tepat di lapangan, menewaskan seluruh teman temannya. Beruntung Dzeko selamat, dan dapat menunjukan talentanya kepada dunia. Teman - temannya pasti bangga melihat kiprah Edin dari ketinggian. 

Kisah sedih, seram dan penuh rasa haru itu juga dialami punggawa timnas Bosnia lainnya, rival Dzeko di tim nasional, Vedad Ibisevic, kehilangan kakeknya dan rumahnya dibakar oleh tentara Serbia. Ibisevic kecil berhasil selamat dari pembantaian massal tersebut. Ia, ibu dan adiknya berhasil mengungsi dan bebas dari kejaran tentara Serbia.

Cerita - cerita yang menyeramkan dari perang Bosnia tersebut, menyisakan rasa sedih yang teramat dalam di semua rakyat Bosnia.  

Kembali ke dalam konteks sepakbola, squad Bosnia juga tidak dapat dianggap remeh.  Edin Dzeko (Man.City), Senad Lulic (Lazio), Sead Kolasinac (Schalke), Vedad Ibisevic (Stuttgart), Miralem Pjanic (AS Roma) dan Asmir Begovic (Stoke City) merupakan nama - nama top di liga - liga terbaik dunia. 

Kekalahan dalam matchday pertama  saat menghadapi Argentina memang berawal dari kesalahan Kolasinac.  Seandainya gol itu nggak terjadi, toh skor mungkin akan imbang 1-1. Saya yakin,  Bosnia bisa memberikan sedikit ujian bagi tim - tim unggulan pada Piala Dunia 2014, dan menjadi obat penghibur bagi rakyat mereka yang dihantui sejarah kelam negaranya. Kita tunggu saja match selanjutnya, melawan Nigeria.

Sedikit doa kemenangan untukmu Bosnia…


By: @Dethtroops

2 comments: